Noam Chomsky, bapak
Linguistik dunia, menyebutkan bahwa jika kita mempelajari bahasa maka pada hakikatnya
kita sedang mempelajari esensi manusia, yang menjadikan keunikan manusia itu
sendiri. Manusia dirancang untuk berjalan, tetapi tidak diajari agar bisa
berjalan. Demikian pula dalam berbahasa, tidak seorangpun bisa diajari bahasa
karena manusia diciptakan untuk berbahasa. Dalam artian bahwa pada kenyataannya
manusia akan berbahasa tanpa bisa dicegah agar dia tidak memperoleh bahasa.
Darwowidjojo (2003:
225) menyatakan pemerolehan bahasa (language acquisition), yakni, proses
penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara natural pada waktu dia
belajar bahasa ibunya. Dapat dikatakan pula
bahwa pemerolehan bahasa adalah awal mula ketika seseorang mendapatkan
pengetahuan tentang bahasa dan menggunakannya untuk berkomunikasi.
Pemerolehan bahasa terjadi
secara natural, tiba-tiba, dan mendadak. Kemerdekaan bahasa dimulai ketika anak
berusia sekitar usia satu tahun, di saat anak-anak mulai menggunakan kata-kata
lepas atau kata-kata terpisah dari sandi linguistik untuk mencapai aneka tujuan
sosial mereka (Tarigan, 1988: 4 ).